Jumat, 18 Maret 2011

MENGEMBALIKAN KEBANGGAAN PERTANIAN INDONESIA


Indonesia adalah negara dengan sumber daya alam yang melimpah ruah. Di kenal sebagai zamrud khatulistiwa membentang dari Sabang sampai Merauke. Di kenal sebgai negara agraris ketika pada masa Presiden Soeharto mampu menjadi salah satu negara penghasil atau memproduksi beras terbesar di dunia. Mampu mencukupi kebutuhan tak hanya dalam negeri bahkan negara – negara lainnya.

Sekarang masa kejayaan pertanian Indonesia khususnya beras sudah mulai pudar. Semua di karenakan berbagai alasan yang menjadikan produksi pertanian kita sudah tidak bisa lagi di banggakan. Efek semua itu karena perlahan – lahan para petani Indonesia sudah tidak lagi memiliki minat untuk bertani melainkan berpindah jalur kerja ada yang menjadi tenaga kerja keluar negeri, menjadi tukang ojek atau lebih memilih menjadi buruh.

Harus ada cara yang tepat dalam penanganan permsalahan pertanian Indonesia. Hal ini karena jika tidak di temukan solusi tentu akan berdampak buruk bagi kebutuhan persediaan pangan Indonesia. Dampaknya mungkin akan terjadi kelaparan karena negara tak mampu mencukupi kebutuhan masyarakat yang hampir seluruhnya makanan pokoknya adalah beras. Tentu akan sangat merugikan segala pihak di Indonesia.

Sebab – sebab terjadinya penurunan produksi pertanian adalah fluktuasi cuaca yang terjadi. Hal ini sangat di keluhkan oleh para petani karena cuaca adalah faktor yang sedikit banyak mempengaruhi produksi pertanian. Lihatlah di tahun 2010 saja musim penghujan lebih panjang dari apa yang diperkirakan. Bahkan dari apa yang diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) curah hujan masih akan tinggi tahun 2011 nanti. Ini akan menjadi ancaman realisasi produksi komoditas di tahun itu. Terutama jika terjadi banjir, kekeringan, dan peningkatan serangan hama.

Ancaman – ancaman yang terjadi di 2010 kemarin harus bisa di antisipasi di 2011 ini. hal ini karena jika tidak di atasi sektor pertanian kita akan mengalami penurunan dari batas yang tidak kita semua inginkan. Kementrian Pertanian sebagai perwakilan pemerintah dalam mengurusi pertanian harus sigap dan memberi solusi pasti agar petani tidak was – was karena taku produksi mereka tidak sesuai dengan mereka harapkan.

Sektor pertanian dalam negeri di harapkan mampu meningkatkan produksinya sehingga kita tak perlu mengimpor pangan lagi dari negara lain seperti saat ini terjadi. Kita kembalikan julukan negara kita sebagai negara agraris yang dahulu sangat di banggakan. Jika kita mampu berfokus memajukan dan mengembangkan pertanian ini maka kita akan mampu menjadi negara produsen pangan terbesar di dunia. Kita di dukung oleh wilayah yang luas dan sumber daya manusia yang melimpah. Sekarang yang perlu di lakukan adalah bagaimana memoles sumber daya manusia kita dan sumber daya alam ini bisa padu dan menghasilkan yang namanya kemajuan bagi pertanian negara ini.

Kita tidak bisa menyepelekan sektor pertanian karena pertanian mampu menopang ekonomi bangsa ini jika di kelola dengan sebaik – baiknya. Kita akan mampu mengembalikan kejayaan sebagai negara pengekspor pangan terbesar khususnya beras sehingga kesejahteraan masyarakat akan terjaga baik. Sudah saatnya kita kembali ke jalur memanfaatkan lahan kita untuk pertanian. Lahan pertanian juga tidak merugikan dan berdampak buruk bagi lingkungan beda dengan lahan untuk tambang meski hasilnya lebih besar tapi dampaknya di kemudian hari akan sangat berdampak bagi lingkungan.

Semua akan baik jika manajemen pengelolaan pertanian di lakukan dengan baik. Semua akan berdampak baik tidak hanya bagi negara tapi juga petani itu sendiri, masyarakat sebagai konsumen karena dengan produksi pertanian yang bagsu tentu harga pangan dalam negeri juga akan stabil sehingga akan mampu di jangkau seluruh masyarakat.

Kita mungkin terlalu berfokus dalam ranah industri sedangkan pertanian kita di biarkan berjalan tertatih sehingga dampaknya buruk bagi kita sendiri. Sudah saatnya kita kembali memajukan pertanian kita sehingga kemakmuran akan terwujud tidak hanya sekedar mimpi. Kita mengembalikan negara ini sebagai negara produsen pangan khususnya produsen beras terbesar di dunia bukan lagi sebagai salah satu negara pengekspor beras terbesar di dunia seperti yang saat ini terjadi.

Kita kembalikan harapan petani Indonesia untuk hidup sejahtera dengan dukungan yang baik dari permodalan sampai pengelolaan pertanian. Kita satukan pola pikir kita untuk kehidupan Indonesia agar menjadi negara adi daya beras duni. Jangan jadikan itu hanya mimpi tapi berusahalah menjadikan itu semua menjadi kenyataan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar