Selasa, 31 Mei 2011

DRAMA LAKON KAYA DAN MISKIN

Bagian indah Indonesia adalah ketika kita melihat betapa enaknya anggota parlemen kita tidur dengan pulasnya ketika rapat untuk membahas nasib seluruh rakyat Indonesia. Bagian paling menyedihkan ketika kita lihat banyak orang miskin yang sakit tak bisa tidur karena memikirkan sakitnya itu sedangkan negara tidak bisa memberi jaminan kesehatan yang baik bagi mereka. Meskipun ada asuransi kesehatan masyarakat miskin tetap saja pelayanannya seadanya karena di anggap orang miskin hanya bagian beban negara ini. Inilah lukisan indah bangsa dan negara ini kaya lelap tidur dan si miskin susah tidur karena memikirkan besok mereka bisa makan atau tidak.

Ironis kita hidup di negara ini. Pejabat di atas pada sibuk dengan ketakutan kalau – kalau borok mereka atau partai mereka terbongkar, takut kalau tak bisa naik lagi menjadi pejabat di tahun akan datang sedangkan rakyat kecil sibuk memikirkan bagaimana nasib kesejahteraan mereka karena si pengayom pada sibuk mempertahankan diri mereka. Itulah dualisme cerita kehidupan dalam diri bangsa Indonesia. Semua akan menjadi tawaan dan candaan jika dilihat dari sudut pandang kelucuannya.

Si miskin mungkin hanya bisa protes dengan nasib mereka karena ketiadaan ilmu ang mereka miliki sedangkan si kaya alias pejabat di atas mereka sibuk beradu argumen yang sama sekali nol aksi dalam memperbaiki kesejahteraan rakyat. Ibarat sebuah drama atau sinetron kisah ini tak akan pernah tamat karena episode seperti ini akan terus bersambung tanpa adanya kesadaran dari si pejabat si pelakon dan si miskin sebagai penonton.

Tayangannya tak pernah akan berakhir sampai – sampai yang menonton terlena dibuatnya, terbawa suasanan sampai ikut berekspresi. Tapi taukah si pelakon kalau tingkahnya itu yang ribut – ribut karena takut diketahui keburukanya telah menjadikan rakyat kaya pikir bahwa si pelakon ini sedang bersandiwara sungguhan. Bak artis dengan wajah percaya diri mereka seolah - olah menampakkan wajah tak bersalah mereka. Sampai kapankah mereka akan seperti itu. Kita lihat saja nanti bagaimana akhir kisahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar