Kamis, 12 Mei 2011

Kenaikan Minyak Dunia Hantam Kampanye BBM Non-Subsidi



Pemerintah sedang asyik dengan usaha merubah pola konsumsi bahan bakar dari yang bersubsidi ke pola konsumsi bahan bakar yang non-subsidi. Hal ini mengingat karena dengan tingkat konsumsi bahan bakar minyak yang bersubsidi seperti premium membuat anggaran negara terbebani. Hal ini jelas dengan meningkatnya pola konsumsi seperti premium yang masih bersubsidi membuat Indonesia kesulitan melakukan penghematan anggaran sehingga pemerintah melakukan tindakan – tindakan dengan membuka ruang masyarakat untuk mengkonsumsi pertamax yang tidak mendapatkan subsidi.

Malangnya saat ini kondisi perminyakan dunia mengalami gonjangan kembali. Terbukti dengan naiknya harga minyak dunia yang sudah melebihi $ 100 / barel. Dampaknya harga pertamax yang notabennya bahan bakar yang tidak disubsidi sehingga harga pertamax mengalami kenaikan mencapai Rp. 9.000 lebih perliternya pada saat ini. Tentu saja ini rawan dengan ajakan pemerintah untuk beralih kepertamax karena harga pertamax yang cukup tinggi.

Menjadi masalah baru jika masyarakat yang sudah mulai menggunakan pertamax kembali menggunakan premium yang bersubsidi. Hal ini hanya akan menambah beban anggaran pemerintah meskipun pemerintah berdalih sudah menggunakan konsep bisnis dalam penentuan harga pertamax. Anggaran pemerintah yang ingin dihemat menjadi tak bisa dihemat karena permasalahan kenaikan bahan bakar dunia ini.

Permasalahan lain adalah Pertamina sebagai perseroan bahan bakar minyak Indonesia tidak hanya sendiri melaksanakan usaha di Indonesia. Masih ada beberapa perusahaan yang juga melakukan penjualan bahan bakar seperti pertamax tentunya. Persaingan harga menjadi permasalahan lain yang harus diselesaikan oleh Pertamina. Selain itu juga kampanye untuk berpindah ke pertamax akan menjadi terhambat.

Tak hanya Indonesia yang mengalami kenaikan bahan bakar minyak dalam negeri. Korea Selatan juga melakukan hal yang sama dengan Indonesia. Kenaikan bahan bakar minyak di Korea mencapai 4,8 % yang akan mengakibatkan gangguan kecil terhadap perekonomian Korea Selatan. Tak hanya Korea Selatan yang menaikkan harga bahan bakar minyak negara seperti Amerika Serikat juga melakukan hal yang sama. Dampaknya masyarakat Amerika Serikat mengurangi menggunakan mobil dan mengurangi bepergian jauh.

Dampak lain dengan kenaikan harga minyak ini bagi Indonesia adalah akan terjadi kenaikan Inflasi yang akan berpenaruh terhadap perekonomian Indonesia. Semua karena masyarakat Indonesia sangat besar dalam menggunakan konsumsi bahan bakar karena jumlah kendaraan pribadi yang terus meningkat baik mobil dan sepeda motor. Mau tidak mau pemerintah kita harus melakukan tindakan yang dapat menanggulangi permasalah ini. Sehingga tidak akan berpengaruh terhadap kondisi ekonomi masyarakat yang kita ketahui masih belum mendapatkan kesejahteraan yang sebenarnya.

Jargon pemerintah yang akan melakukan penghapusan penggunaan bahan bakar premium di Indonesia juga menjadi masalah bagi masyarakat kecil. Hal ini karena jika tidak ada premium maka mereka akan terbebani karena premium banyak pada dasarnya diperuntukan untuk masyarakat kecil menengah. Harus ada jalan efektif agar jika terjadi penghapusan premium pada tahun 2014 tidak menjadi beban bagi masyarakat kecil. Sehingga kemiskinan meningkat seiring jumlah penduduk Indonesia yang makin padat.

Perekonomian bangsa ini di bangun dari kekuatan perekonomian rakyat sehingga setiap kebijakan yang dikeluarkan haruslah menatap kondisi masyarakat kecil menengah yang harus di tingkatkan status ekonominya. Dengan demikian terbuktilah bangsa ini akan bangkit dari kemiskinan menuju kemakmuran yang menjadi cita – cita para pendahulu bangsa dan para ekonom bangsa ini.

Tak perlu memikirkan tingkah polah anggota legislatif kita yang tak pernah sadar diri. Mereka sudah buta dan tuli hati dalam menjadikan diri mereka sebagai wakil rakyat. Biarkan mereka menikmati hawa nafsu mereka dan pemerintah jangan menjadikan legislatif sebagai kekuatan yang menakutkan. Jika pemerintah berjalan untuk rakyat bangsa ini maka seluruh tumpah darah akan diperjuangkan untuk pemerintah tak peduli hantaman badai yang seperti apa yang menghadang nantinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar